Semangat KEBANGKITAN NASIONAL harus  selalu ditanamkan dalam jiwa kaum pemuda karena mereka adalah generasi  penerus bangsa dimana mereka adalah salah satu faktor penentu kemajuan  bangsa. Bangsa itu akan maju,jalan ditempat atau mundur adalah tugas  bagi para pemudanya dalam memajukan kesejahteraan bangsa. Semangat  pemuda dalam kebangkitan nasional memang sebagian telah tercermin dalam  diri para pemuda.Salah satu buktinya adalah KISAH SEORANG ANAK YANG  MEMILIKI KELAINAN MATA.
 "LAELY"  panggilan dari teman-temannya adalah seorang  gadis yang didiagnosa  dokter memiliki kelainan mata yaitu katarak. Setiap pagi dia harus  berusaha bangun lebih awal karena dia harus menempuh perjalanan ke  sekolah dengan jarak yang tidak sedikit. Dengan mengayuh sepeda dia  berjuang mendapatkan apa yang dia cita-citakan selama ini yaitu  membahagiakan orang tuanya. Dalam setiap kayuhannya selalu terfikir  dalam benaknya yaitu orang tuanya, orang tua yang selalu memberikan yang  terbaik untuknya meskipun hidupnya tak berkecukupan. Setelah dia sampai  di sekolahnya dia segera memarkirkan sepedanya ditempat parkiran yang  biasa dia pakai untuk memarkirkan sepeda tuanya. Sesampainya di kelas,  dia menaruh tas yang telah berlubang dan terlihat kusam itu di tempat  duduknya.Dia duduk seorang diri karena tak ada seorang pun teman yang  mau duduk dengannya jikalau ada itu pun hanya memanfaatkannya untuk  mengerjakan tugas temannya. Entah apa yang ada di fikiran temannya  sehingga teman-temannya selalu menjauhinya dengan alasaan yang tidak  masuk akal. Meskipun begitu ia tak pernah merasa rendah diri, dia selalu  berjuang mencapai cita-citanya. Mengingat dahulu disekolah dasar dia  pernah terpaksa berhenti sekolah karena biaya yang tidak mendukung.  Setelah 5 tahun menanti sampai memiliki biaya akhirnya dia bisa  melanjutkan sekolahnya kembali dan kini sampai pada sekolah Menengah  Pertama. Sejak saat itu dia memiliki tekad untuk terus memperjuangkan  masa depannya. Selepas pulang sekolah dia membantu ibunya yang tidak  muda lagi, dia mengerjakan pekerjaan yang setiap hari ia lakukan. Pada  malam hari dia belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya hanya dengan  berbekal buku pelajaran yang dia pinjam dari perpustakaan sekolahnya dan  kaca pembesar yang dia gunakan untuk membaca buku yang ia pinjam ia  bisa belajar dengan senang hati.Ayahnya yang setua itu bekerja tak  tentu, membanting tulang dengan pendapatan yang tak bisa dikatakan cukup  untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Namun, jiwa yang dimiliki  Laeli sama dengan jiwa yang dimiliki ayahnya yaitu pantang menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar